My Favorite

  • Cerpen
  • Iseng-iseng
  • Makalah

Rabu, 29 Desember 2010

MISS COMMUNICATION ANTARA PIHAK PT. SARA LEE INDONESIA DENGAN PARA KARYAWANNYA

MISS COMMUNICATION ANTARA PIHAK PT. SARA LEE INDONESIA DENGAN PARA KARYAWANNYA

A.    Latar Belakang Masalah
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Seperti halnya PT. Sara Lee yang diakuisisi oleh PT. Unilever . tbk
Dalam proses akuisisi oleh PT. Sara Lee Indonesia dinilai tidak disampaikan kepada karyawan secara transparan, terutama hal-hal yang terkait dengan pemberian hak-hak pasanngan karyawan. Pernyataan dari perusahaan bahwa proses akuisisi antuk melindungi karyawan. Namun, ternyata tidak terbukti karena jumlah dan opsi yang ditawarkan sangat minimalis. Sehingga menimbulkan pertentangan antara pihak karyawan dan PT. sara lee Indonesia.
Para pekerja menuntut manajemen untuk menghargai pengabdian masa kerja karyawan terhadap PT.sara lee inonesia dara dengan memberikan kompensasi sesuai dengan hak-haknya. Sebab selama belasan tahun para karyawan telah memberikan konstribusi membesarkan perusahaan hingga PT. sara lee Indonesia meraih predikat Center of Exellen (COE). Tapi, aspirasi para karyawan tidak pernah ditanggapi oleh manajmen.

B.     Program
            Kegiatan PR di sebuah perusahaan menjadi sebuah keharusan untuk membangun citra perusahaan. PR dipahami menjadi sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi opini publik kepada perusahaan, tetapi kendala terbesar dalam perkembangan PR di Indonesia adalah kesalahpahaman para pembuat keputusan di perusahaan dalam menanggapi kegiatan PR.
            Dari permasalahan diatas antara pihak Sara Lee Indonesia dengan para karyawannya, hal itu terjadi karena adanya miss communication antara perusahan dan karyawan. Mengutip pepatah asing yang mengungkapkan fungsi PR di sebuah perusahan adalah :
1.      If I tell you I am handsome and exciting, that is advertising
2.      If somebody else tells you I am handsome and exciting, that is sales promotion
3.      If you come and tell me you have heard I am handsome and exciting, that is public relations.
Dalam kutipan ini jelas terlihat fungsi PR untuk mempengaruhi opini publik terhadap perusahaan merupakan tugas penting seorang praktisi PR. Seorang PR wajib mampu membuat sebuah program yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Program PR terbagi pada segmentasi program itu sendiri, yaitu :
1.      Customer Relations
2.      Employee Relations
3.      Community Relations
4.      Government Relations
5.      Media Relations
                Masing-masing target market mempunyai kepentingan yang berbeda-beda pada perusahaan dan hubungan baik dan citra baik yang patut dibangun dan dijaga oleh kegiatan PR pada setiap stakeholder perusahaan.

C.     Sasaran/Target/Tujuan
            Adapun segi komunikasi dalam sebuah Perusahaan dapat dilihat 2 bentuk yaitu : komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu. Pertama : unsure komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering disebut juga komunikasi organisasional (organizational communication) dan unsur kedua: adalah kokmunikasi antar manusia (human relations communication). Sasaran dari program di atas adalah para karyawan yang merasa dirugikan oleh pihak manajemen.
            Untuk memahami opini seseorang atau public tersebut maka seorang PR harus mengevaluasi secara berkala tentang opini yang sedang beredar dalam segmen-segmen publiknya. Dalam bagan proses pembentukan opini digamabarkan bagaimana persepsi seseorang yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pengalaman-pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita yang sedang berkembang, yang pada akhirnya membentuk opini publik.
            Sebagaimana yang diuraikan apa yang dirasakan oleh seseorang (what the individual really feels), dan kemudian timbul attitude, sebagai the feeling one has for self atau sikap yang dapat bersifat laten (latent opinion). Opini dari perorangan tersebut kemudian secara akumulatif dapat berkembang menjadi suatu consensus (kesepakatan), dan terkristalisasi jika masyarkat dalam kelompok tertentu mempunyai Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi.
            Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pendangan atau persepsi. Secara logikanya, kalau suatu organisasi/perusahaan tengah mengalami “krisis kepercayaan” dari public atau masyarakat umum, maka akan membawa dampak negative terhadap citranya. Bahkan akan terjadi penurunan citra sampai pada titik yang paling rendah (lost of image).
            Pada dasarnya manusia itu ingin dihargai, dihormati atau diperhatikan. Menurut Keith Davis harga diri atau martabat manusia merupakan etika utama dan moral (mores) dalam human relations. Setiap perbedaan tersebut ditentukan oleh field of experience (berdasarkan pengalaman). Itu dikarenakan perbedaan yang ada pada individu merupakan dinamika dan falsafah dalam human relations yang dimulai dari apa dan bagaimana mengenai pandangan, pengertian atau pemahaman dari perorangan. Prinsip-prinsip dalam human relations pada suatu lembaga atau pada sebuah perusahaan, yaitu:
1.      Importance of individual : Memperhatikan kepentingan atau perasaan bagi setiap masing-masing individu, sebagai pegawai, pekerja dan lain sebagainya.
2.      Saling menerima (Mutual acceptance) : Saling pengertian menerima dan memahami, antara pimpinan dan bawahan dalam melakukan tugas-tugas dan fungsinya.
3.      Standard moral yang tinggi (High moral standard) : Memperhatikan standar moral yang tinggi pada setiap sikap tindak dan perilaku sebagai professional, pimpinan dan pekerja.
4.      Kepentingan bersama (Common interest) : Demi terciptanya tujuan dan kepentingan bersama.
Keterbukaan komunikasi (Open communications)


D.    Media  Internal
Media memegang peran penting dalam mensukseskan usaha public relationsss, lebih-lebih bila dilihat populasi jagkauan public relationsss sangat luas dan banyak jumlahnya. Setiap media memliki keunggulan dan kelemahan masing, masing, namun dengan dengan penggunaan secara terpadu kemungkinan besar saling melengkapi. Media yang dapat digunakan public relationsss antara lain sebagai berikut;
1.      Media tradisional dengan metode tatap muka.
Komunikasi tatap muka diselenggarakan sebagai media disksi dengan para karyawan untuk penyelesaian masalah sehingga ada kesepakatan dan diselesaikan secara  internal.
2.      Media massa dengan meted tidak langsung. Media yang dignakan publk relationsss bisa berupa:
a)      Media elektronik;
1.      Kaset video dan CCTV (close circuit television)
Media modern ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artificial (seolah-olah yang ditonton dapat saling terkomunikasi secara langsung) yang berpotensi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara pihak manajemen terhadap pegawai.
2.      Stasiun radio sendiri ;
Media untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan memasang sejumlah pengeras suara diatas tiap mesin yang mampu menyiarkan program-program radio yang dibuat sendiri oleh tiap perusahaan. Dimana programnya diusahakan semenarik mungkin, yang isinya berupa berita-berita internal perusahaan, laporan dan kometar terhadap suatu perstiwa olah raga, permintaan lagu, dan penyampaian pesan-pesan pribadi dari seorang pegawai kepada rekannya. Media ini menjadikan suasana kerja menjadi lebih nyama dan menyenangkan meskipun pabrik tetap bising.
3.      Jaringan telepon internal
Adalah media untuk menyampaikan gagasan pegawai mengenai berbagai hal melalui telepon.
b)      Media cetak: harian, mingguan, poster, spanduk stiker dan lain-lain.
Komunikasi keluar dengan masyarakat dapat dilakukan berbagai cara sebagai berikut:
1.      Melaluai kontak pribadi
2.      melalui media massa, seperti:
a.       press release.
b.      Hubungan/ kontak pribadi dengan pers
c.       Hubungan masyarakat/ komunitas
d.      Publisitas, dan
e.       Melalui media komnikasi lainnya.
  1. Evaluasi
            Evaluasi merupakan keharusan pada setiap akhir program atau kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program. Berdasarkan hasil evaluasi ini bisa diketahui apakah program bisa dilanjutkan, dihentikan atau dilanjutkan dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Namun dalam konteks community relations perlu diingat bahwa evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyelenggaraan program atau kegiatan belaka. Melainkan juga dievaluasi bagaimana sikap komunitas terhadap organisasi. Evaluasi atas sikap publik ini diperlukan karena, pada dasarnya community relations ini meski merupakan wujud tanggung jawab sosial organisasi, tetap merupakan kegiatan PR.
            Peran Public Relations sangat besar dalam penanganan krisis kepercayaan dan penurunan citra perusahaan. PR ini mempunyai tujuan universal yaitu menciptakan public understanding, public confidence, public support, public coorperation. Selain itu PR mempunyai fungsi mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan perusahaannya, menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul, menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum.
            Dalam peranannya, PR ini mempunyai metode untuk menangani krisis kepercayaan dan menurunnya citra. Metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penelitian (research), perencanaan (planning), pelaksanaan (action), dan penilaian (evaluation).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar