My Favorite

  • Cerpen
  • Iseng-iseng
  • Makalah

Rabu, 29 Desember 2010

PESAN MORAL ISLAMI DALAM FILM KETIKA CINTA BERTASBIH (KAJIAN ALALISIS SEMIOTIK DENGAN PENDEKATAN ROLAND BARTEHS)

PESAN MORAL ISLAMI DALAM FILM KETIKA CINTA BERTASBIH
(KAJIAN ALALISIS SEMIOTIK DENGAN PENDEKATAN ROLAND BARTEHS)
A.    PENDAHULUAN
Penayangan film Ketika Cinta Bertasbih di studio 21 menjadi magnet yang begitu dahsyat, bahkan menyaingi film ayat-ayat cinta sebagai pendaluhunya. Ribuan pengunjung dari kalangan tua maupun muda larut dalam kedahsyatan film yang sarat pesan moral Islam hasil adopsi novel karangan Habiburrahman El-Shirazy.
Memang jika dibandingkan dengan film-film produksi Indonesia lainnya, film ini sangat bagus untuk standarisasi film nasional, dengan mengikuti jejak film ayat-ayat cinta yang lebih dulu mendongkrak industry perfilman tanah air, film Ketika Cinta Bertasbih juga bisa dikatakan membawa sebuah warna baru dalam industri perfilman di Indonesia.
Ketika Cinta Bertasbih, adalah sebuah film yang sarat pesan moral Islami. Banyak hal yang bisa penonton temukan dalam film tersebut. Antara lain nilai-nilai ajaran agama, khususnya Islam, hubungan sosial dan budaya, juga masalah percintaan dalam kehidupan kaula muda pada khususnya, dapat dikatakan tidak hanya sebagai sebuah film cinta (seperti tergambar dalam judul), tapi juga dapat dikatakan sebagai sebuah film religi dan juga film budaya.
Berangkat dari fenomena tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan kajian lebih mendalam lagi tentang film Ketika Cinta Bertasbih dalam rangka memahami makna Pesan Moral Islami yang terkandung dalam film tersebut dengan menggunakan analisis semiotik Roland Barthes.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana makna Pesan Moral Islami dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang ditandai dengan gambar, bahasa, dan pesan lisan?
2.      Bagaimana model pengungkapan pesan lisan dalam film Ketika Cinta Bertasbih?

C.    TUJUAN PENELITIAN
1.      Memahami makna Pesan Moral Islami dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang ditandai dengan gambar, bahasa, dan pesan lisan.
2.      Memahami model pengungkapan pesan lisan dalam film Ketika Cinta Bertasbih.

D.    KEGUNAAN PENELITIAN
1.      Secara Teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah keilmuan dalam bidang Ilmu Komunikasi yang terkait dengan ilmu semiotika.
2.      Secara Praktis:
Manfaat secara praktis antara lain :
a.      Untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para praktisi pembuat film, agar dapat membuat film yang lebih kreatif, sarat makna dan sesuai dengan etika budaya masyarakat Indonesia.
b.      Dapat digunakan sebagai salah satu pendukung evaluasi kelebihan dan kekurangan film yang telah dibuat sebelumnya, sehingga untuk kedepannya dapat menghasilkan film yang lebih berkualitas.



E.     KERANGKA PEMIKIRAN
1.      Konsep yang digunakan
Konsep yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah konsep komunikasi massa dimana informasi yang disampaikan oleh media massa khususnya bioskop mempunyai efek dan merupakan konstruksi dari realitas sosial.
2.      Teori-teori yang digunakan
Teori Powerful Effect of Mass Media - RACHMAT KRIYANTONO
Dalam teori ini menyatakan bahwa media massa berperan dalam pembentukan sikap atau apakah media massa mempunyai efek yang sangat dominan dalam perilaku khalayak.

Teori agenda setting – S. DJUARSA SENDJAJA
Pada teori agenda setting ini fokus pada informasi yang di setting oleh para pelaku media untuk menciptakan kontruksi pemikiran tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
3.      Hipotesa
Ketika Cinta Bertasbih adalah sebuah film hasil adaptasi dari novel roman Islami yang menyajikan nilai-nilai ajaran Islam dengan gaya artistik yang sangat berbeda dengan novel Islami yang selama ini telah banyak dihasilkan. Banyak hal yang bisa penonton temukan dalam film tersebut. Antara lain nilai-nilai ajaran agama, khususnya Islam, hubungan sosial dan budaya, juga masala percintaan dalam kehidupan kaula muda pada khususnya.



F.     METODE PENELITIAN
1.      Pendekatan dan Jenis Penalitian
Penelitian menggunakan pendekatan paradigma kritis dengan jenis penelitian analisis semiotik dengan model analisis semiotik Roland Bartehs.
2.      Objek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah film Ketika Cinta Bertasbih yang mengadopsi novel karangan Habiburrahman El-Shirazy.
3.      Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini adalah
a.       Azam mendengar bahwa Anna di lamar oleh Furqon
b.      Pernikahan Anna dengan Furqon
c.       Anna harus bercerai dengan Furqon
d.      Pernikahan Anna dengan Azam
4.      Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perangkat model analisis semiotik Roland Bartehs yang meliputi enam signifikasi yaitu signifier (penanda), Signified (petanda), Denotative sign (tanda denotatif), Connotative signifier (penanda konitatif), Connotative Signified (Petanda konotatif), dan Connotative Sign (Tanda Konotatif).

G.    OPERASIONALISASI KONSEP
Pesan Moral Islami Dalam Film Ketika Cinta Bertasbih
Moral, ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). Akhlak merupakan suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Moral berkaitan dengan disiplin dan kemajuan kualitas perasaan, emosi, dan kecenderungan manusia. Nilai-nilai moral diartikan sebagai berfikir, berkata dan bertindak baik. Islami disini adalah sikap atau perilaku dalam konteks pergaulan yang sesuai dengan syariat Islam.
Film Ketika Cinta Bertasbih, adalah sebuah film Indonesia yang dibintangi oleh Assadil Alam, Okky, Meyda Sefira, Andi Arsil Rahman Putra, Alice Norin dan Lucky Pradana. Film ini merupakan film religi hasil adaptasi dari sebuah novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy berjudul Ketika Cinta Bertasbih.

H.    ANALISIS SEMIOTIK
Semiotika secara epistimologis menurut Roland Barthes adalah : Istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda disini didefinisikan sebagai sesuatu atas dasar konvensial sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Sedangkan secara terminologis dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek-obyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Dimana aliran konotasi pada waktu mene laah sistem tanda tidak berpegang pada makna primer, tetapi melalui makna konotasi.
Yang dimaksud dengan analisis semiotik dalam penelitian ini adalah bentuk pendekatan penelitian analisis makna kualitatif yang menggunakan analisis semiotik model Roland Bartehs.

1 komentar:

  1. maaf mbak, kalau boleh tau penelitian ini milik siapa (nama lengkapnya), dari universitas mana dan tahun berapa? krn saya ingin mminta izin utk memasukkan penelitian ini menjadi penelitian terdahulu ke dalam skripsi saya. mohon bantuannya ya mbak. sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kasih banyak.

    BalasHapus