My Favorite

  • Cerpen
  • Iseng-iseng
  • Makalah

Rabu, 25 Mei 2011

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI PERGESERAN BUDAYA MASYARAKAT


  1. PENGERTIAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Di era modern ini, dimana semua aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi, membuat perkembangan teknologi menjadi sedemikian pesatnya. Hal ini mungkin disebabkan karena permintaan masyarakat akan alat elektronik yang lebih canggih, cepat dan lengkap daripada sebelumnya. Berbagai temuan dan perkembangan IT yang tidak pernah terbayangkan oleh generasi sebelumnya kini berada di depan mata.
Teknologi, istilah ini apabila diucapkan yang akan terbayang oleh kita adalah alat-alat elektronik digital yang mungkin  super canggih, super cepat, super lengkap dan harganya mahal. Dengan bantuan alat-alat tersebut kita dapat lebih mudah dalam menjalani kehidupan dan lebih mudah pula berkomunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dari kita.
Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam teknologi komunikasi adalah :
1.      Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
2.      Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur social, ekonomi dan politik
3.      Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu
4.      Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat
Perkembangan teknologi komunikasi yang berlangsung pesat dewasa ini,  telah menimbulkan berbagai perubahan di bidang komunikasi ataupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan. Beberapa keterbatasan yang dahulu dialami manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan dan lain-lainya, kini dapat diatasi dengan berbagai sarana komunikasi mutakhir. Perkembangan yang begitu pesat ini membuat para ahli menyebutnya sebagai suatu revolusi.
Setiap kemajuan utama dalam teknologi komunikasi yang besar telah mempengaruhi kebudayaan, seperti mesin cetak yang telah mengubah budaya Eropa Barat. Kini kendati masih menjadi perdebatan para ahli, televisi dan komputer mempunyai dampak yang sama seperti keajaiban Gutenberg. Munculnya majalah, surat kabar, film, radio, televisi dan internet telah menciptakan budaya berbeda.[1]
Hal tersebut juga berdampak bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang mengalami pergeseran budaya arif lokal akibat kemajuan  teknologi komunikasi ini, pada dasarnya sangat berpengaruh positif, namun disisi lain ada pula dampak negatif yang perlu di waspadai dari pekembangan tersebut. Perubahan yang bernuansa positif, seperti: orang yang dulunya tidak tahu tentang sesuatu, sekarang menjadi tahu, orang yang dulunya fanatisme buta, sekarang menjadi toleran. Sedangkan, perubahan yang bernuansa negative seperti: orang yang dulu sangat agamis, sekarang lebih sekuler, orang yang berjiwa gotong royong sekarang menjadi sangat individualis, dan seterusnya.[2]
Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.[3]

  1. KARAKTERISTIK TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi sekarang ini adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti memperoleh informasi  tentang apa yang diinginkan, serta kapan pun memerlukannya.
Keberadaan teknologi pada semua aspek kehidupan ini pula yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh pada pola interaksi, pada kehidupan sosial masyarakat. Kemajuan teknologi jarak jauh seperti PDA, telepon selular, komputer, kamera, dan internet membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah sehingga tak ada lagi jarak pembatas di bumi ini. Semuanya dapat dijangkau tanpa harus berada di tempat yang dikehendaki.
Kemajuan teknologi komunikasi ini, menurut Ploman (1981) ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini.[4]
1.      Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
2.      Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini.
3.      Kecendrung ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
Melihat karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi yang sedang dikembangkan tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pu akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.
Bagi lapangan pendidikan, kemajuan teknologi komunikasi telah membukakan kesempatan yang amat luas bagi anggota masyarakat untuk memperoleh peluang meningkatkan pengetahuan masing-masing. Teknologi komunikasi memungkinkan orang belajar tanpa terikat oleh jarak dan waktu seperti yang dikenal sistem belajar jarak jauh (distance learning). Untuk bidang politik, kemudahan pelayanan dan jangkauan komunikasi yang dimungkinkan oleh sarana teknologi komunikasi, telah terbukti sebagai sarana ampuh untuk memelihara dan mempertahankan integritas, serta aktifitas pertahanan dan keamanan suatu bangsa.

  1. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI INDONESIA
Seperti dua sisi mata pisau, kemajuan pesat yang dialami teknologi ternyata tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga membawa dampak negatif bagi masyarakat. Disadari atau tidak, ia telah mengubah beberapa nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
Di Indonesia, yang merupakan negara dengan adat ketimuran yang kental, rata-rata masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai, norma dan adat istiadatnya sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun temurun. Nilai dan norma yang dimaksud adalah sopan santun, menghormati orang tua, saling menghargai sesama, budaya gotong royong, bermusyawarah, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya.
Semakin dominannya peran media massa terhadap masyarakat membawa dampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya, masyarakat menjadi lebih cepat mengetahui informasi dan membuat tingkat pendidikan meningkat, tetapi dampak negatifnya apabila tidak diberi informasi yang sebenar-benarnya dan tanpa adanya regulasi yang mengatur, akan membuat masyarakat ‘menelan’ informasi tersebut bulat-bulat, terutama untuk masyarakat awam.
Contoh kasus semakin maraknya pengunaan telepon selular atau handphone beberapa tahun terakhir juga berdampak pada masyarakat. Menurut data majalah Komputer Aktif (no. 50/26 Maret 2003), berdasarkan survei Siemens Mobile Lifestyle III menyebutkan bahwa 60 persen remaja usia 15-19 tahun dan pascaremaja lebih senang mengirim SMS daripada membaca buku. Dapat dikatakan, budaya membaca yang sudah terancam oleh budaya dengar dan lihat, diancam lagi oleh budaya mengirim SMS.[5]
Selain semakin menurunkan minat baca, berkomunikasi melalui handphone ternyata berdampak pula pada norma yang berlaku di masyarakat. Dulu jika berkomunikasi dengan orang  lain perlu bertemu tatap muka. Dengan orang yang lebih tua atau kita hormati akan membuat kita merasa sungkan dan menjaga sikap ketika berkomunikasi. Tetapi dengan adanya handphone, kita tidak perlu harus bertatap muka apabila ingin berkomunikasi. Kemudahan ini ternyata membuat orang terkadang lupa dan menyamakan saja ketika berkomunikasi dengan orang yang dihubunginya, baik ia lebih tua ataupun sebaya. Hal ini mungkin disebabkan karena yang ia hadapi ketika berkomunikasi adalah medianya (dalam hal ini handphone), tanpa perlu bertemu si individu langsung.

  1. KESIMPULAN
Perkembangan Teknologi Komunikasi yang begitu pesat akhir-akhir ini telah menjadi revolusi dalam dunia komunikasi, dimana kehadirannya mampu mendatangkan berbagai kemudahan bagi manusia dalam berbagai hal, pencarian informasi dengan cepat, komunikasi jarak jauh, pengiriman pesan, dan lain sebagainya yang dahulu sangat sulit dilakukan kini dapat dilakukan dengan begitu mudah sehingga jarak, tempat dan waktu bukan lagi hambatan.
Perkembangan yang terjadi dipengaruhi oleh aspek lain yaitu, sosial, ekonomi, dan politik yang akan berdampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat. Tentnunya hai ini perlu diwaspadai agar masyarakat lebih peka terhadap kemajuan teknologi, jangan mengindarinya melainkan menghadapinya dan membuat teknologi menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
Impikasi dari perkembangan teknologi komunikasi ini telah kita rasakan dalam berbagai kehidupan diantaranya pendidikan, ekonomi, politik,. Dalam bidang pendidikan misalnya, kita sekarang belajar sudah tidak lagi sulit dalam pencari informasi tentang mata pelajaran yang dicari. Dalam bidang ekonomi telah begitu banyak membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan dalam sidang politik mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan pemerintah. Wallahu’alam.

  1. REFERENSI
ð  Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007.
ð Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers, 2004
ð  Saefullah, Ujang, Kapita Selekta Komunikasi, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007.
ð  Zulkarimein Nasution, Perkembangan teknologi komunikasi, Jakarta. Universitas Terbuka


[1]. Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal 214.
[2]. Saefullah, Ujang, Kapita Selekta Komunikasi, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal 28.
[3]. http://zamrishabib.wordpress.com/?s=makna+perkembangan+teknologi
[4]. Zulkarimein Nasution, Perkembangan teknologi komunikasi, Jakarta. Universitas Terbuka, hal. 1.17
[5]. Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers. Hal. 187

PERGESERAN NILAI BUDAYA SEBAGAI DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI



Teknologi, istilah ini apabila diucapkan yang akan terbayang oleh kita adalah alat-alat elektronik digital yang mungkin  super canggih, super cepat, super lengkap dan harganya mahal. Dengan bantuan alat-alat tersebut kita dapat lebih mudah dalam menjalani kehidupan dan lebih mudah pula berkomunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dari kita.
Di era modern ini, dimana semua aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi, membuat perkembangan teknologi menjadi sedemikian pesatnya. Hal ini mungkin disebabkan karena permintaan masyarakat akan alat elektronik yang lebih canggih, cepat dan lengkap daripada sebelumnya. Berbagai temuan dan perkembangan IT yang tidak pernah terbayangkan oleh generasi sebelumnya kini berada di depan mata.
Keberadaan teknologi pada semua aspek kehidupan ini pula yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh pada pola interaksi, pada kehidupan sosial masyarakat. Kemajuan teknologi jarak jauh seperti PDA, telepon selular, komputer, kamera, dan internet membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah sehingga tak ada lagi jarak pembatas di bumi ini. Semuanya dapat dijangkau tanpa harus berada di tempat yang dikehendaki.
Seperti dua sisi mata pisau, kemajuan pesat yang dialami teknologi ternyata tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga membawa dampak negatif bagi masyarakat. Disadari atau tidak, ia telah mengubah beberapa nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
Di Indonesia, yang merupakan negara dengan adat ketimuran yang kental, rata-rata masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai, norma dan adat istiadatnya sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun temurun. Nilai dan norma yang dimaksud adalah sopan santun, menghormati orang tua, saling menghargai sesama, budaya gotong royong, bermusyawarah, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Teknologi komunikasi pertama yang muncul dan berkembang di masyarakat adalah surat kabar atau koran, kemudian berkembang radio, televisi, film, handphone dan yang terakhir dan masih terus mengalami perkembangan pesat adalah komputer dan internet.
Dengan kemunculan surat kabar dan radio, membawa dampak pada struktur dan pola interaksi masyarakat. Jika dulu dikenal ada istilah opinion leader, kini peran tersebut digantikan oleh media massa. Opinion leader dapat diperankan oleh pemuka agama, tetua, tetua adat atau orang-orang yang dianggap kharismatik dan dapat mempengaruhi audience. Saat ini peran tersebut diambil alih oleh media massa. Dengan perkembangan teknologi komunikasi massa saat ini sehingga mudah dijumpai kapan dan dimana saja, membuat orang tidak lagi bergantung pada opinion leader apabila hendak mencari informasi, tetapi sudah dapat memperolehnya sendiri dari media massa.
Semakin dominannya peran media massa terhadap masyarakat membawa dampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya, masyarakat menjadi lebih cepat mengetahui informasi dan membuat tingkat pendidikan meningkat, tetapi dampak negatifnya apabila tidak diberi informasi yang sebenar-benarnya dan tanpa adanya regulasi yang mengatur, akan membuat masyarakat ‘menelan’ informasi tersebut bulat-bulat, terutama untuk masyarakat awam.
Menurut catatan Agee, et al,siaran percobaan televisi di AS dimulai pada tahun 1920-an. Para ilmuwan terus mengembangkan teknologi ini dan puncaknya pada tahun 1948, terjadi perubahan dari televisi eksperimen menjadi televisi komersial di Amerika. Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia sendiri dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Asean Games IV di Senayan.
Televisi saat ini sudah bagaikan ‘anggota keluarga baru’ bagi masyarakat. Kehadirnnya dengan tampilan yang menarik melalui sajian audio dan visual membuat apa yang ditampilkannya seolah-olah benar-benar terjadi dihadapan kita. Membuat kita lebih mudah untuk mengimitasi apa yang disajikan sehingga membuat seseorang tanpa sadar telah terbawa oleh arus siaran televise, baik itu iklan, tenovela, siaran berita dan sebagainya. Bagi penonton yang telah memiliki self control yang tinggi akan mampu untuk memfilter setiap informasi/tayangan televisi yang ditontonnya, namun sebagian besar warga masyarakat tanpa menyadari telah telinfiltrasi oleh muatan dalam psan siaran televise tersebut. Lebih parah lagi bila penonton masih anak-anak yang notabene menelan mentah-mentah tayangan televisi. Lebih mengkhawatirkan, kebanyakan orang tua tidak sadar akan kebebasan media yang kurang baik atas anak-anak. Anak-anak tidak diawasi dengan baik saat menonton televisi. Dengan kondisi ini sangat dikawatirkan bagaimana dampaknya bagi perkembangan anak-anak. Sering kita jumpai pada siaran televise bahwa banyak anak yang menirukan adegan di televise, baik yang baiknya maupun yang buruknya. Parahnya apabila meniru hal yang buruk, ini akan berdampak pada perkembangan anak atau pendidikan dan tingkah lakunya.
Semakin maraknya pengunaan telepon selular atau handphone beberapa tahun terakhir juga berdampak pada masyarakat. Menurut data majalah Komputer Aktif (no. 50/26 Maret 2003), berdasarkan survei Siemens Mobile Lifestyle III menyebutkan bahwa 60 persen remaja usia 15-19 tahun dan pascaremaja lebih senang mengirim SMS daripada membaca buku. Dapat dikatakan, budaya membaca yang sudah terancam oleh budaya dengar dan lihat, diancam lagi oleh budaya mengirim SMS.
Selain semakin menurunkan minat baca, berkomunikasi melalui handphone ternyata berdampak pula pada norma yang berlaku di masyarakat. Dulu jika berkomunikasi dengan orang  lain perlu bertemu tatap muka. Dengan orang yang lebih tua atau kita hormati akan membuat kita merasa sungkan dan menjaga sikap ketika berkomunikasi. Tetapi dengan adanya handphone, kita tidak perlu harus bertatap muka apabila ingin berkomunikasi. Kemudahan ini ternyata membuat orang terkadang lupa dan menyamakan saja ketika berkomunikasi dengan orang yang dihubunginya, baik ia lebih tua ataupun sebaya. Hal ini mungkin disebabkan karena yang ia hadapi ketika berkomunikasi adalah medianya (dalam hal ini handphone), tanpa perlu bertemu si individu langsung.
Kemudahan lain yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi adalah Internet. Keberadaan internet yang semakin marak dan menyediakan hampir semua yang dibutuhkan menimbulkan kebiasaan baru di masyarakat, yaitu budaya copy paste.
Sebagai contoh kasus, kebiasaan copy paste yang dilakukan mahasiswa ataupun dosen, baik saat mengerjakan tugas ataupun membuat sebuah penelitian. Tersedianya hampir segala yang dibutuhkan orang di internet membuat kita merasa ‘dimanja’, sehingga akhirnya melahirkan budaya ini.
Pada kebiasaan baru ini, apabila dipandang sebagai perbuatan mencontek atau plagiat, orang sudah tidak mengindahkan anggapan perbuatan tersebut tidak baik. Bahkan hal ini sudah menjadi hal yag lazim dan dianggap biasa oleh sebagian masyarakat.
Perkembangan pesat internet juga ternyata berbanding lurus dengan semakin bertambahnya tingkat kejahatan di dunia maya (cybercrime) dan pornografi. Hal-hal yang berbau erotisme dapat dengan mudah di akses dari mana saja dan oleh siapa saja, bahkan oleh anak-anak sekalipun. Usaha berbagai pihak untuk membendung dampak negatif ini ternyata belum menunjukkan hasil yang signifikan, hal ini mungkin dikarenakan ruang lingkup internet yang sedemikian besarnya, sehingga tidak dapat di-cover seluruhnya.
Meningkatnya kasus pornografi ini antara lain disebabkan melalui internet, kita dapat menjelajah ke berbagai belahan dunia dengan mudahnya. Terpaan budaya dari luar (barat) inilah yang kemudian membuat hal-hal yang awalnya tabu bagi masyarakat menjadi hal yang biasa, lazim dan bahkan mendapat maklum dari masyarakat. Perlahan terpaan budaya barat tersebut memberi pengaruh bagi generasi muda yang memang notabene masih labil dan cenderung lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang terlihat menarik. Ditambah dengan kurangnya kawalan dari orang tua dan masyarakat, penyerapan budaya barat ini tertanam dibenak generasi muda dan akhirnya menggeser nilai-nilai dan adat budaya ketimurannya.
REFERENSI :
Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers
Ardianto, M.Si, Drs. Elvinaro dan Dra Lukiati Komala Erdiyna, M.Si. 2007. Komunikais Massa : Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI



  1. PENGERTIAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam teknologi komunikasi adalah :
1.      Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
2.      Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur social, ekonomi dan politik
3.      Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu
4.      Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat
Perkembangan teknologi komunikasi yang berlangsung pesat dewasa ini,  telah menimbulkan berbagai perubahan di bidang komunikasi ataupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan. Beberapa keterbatasan yang dahulu dialamai manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan dan lain-lainya, kini dapat diatasi dengan berbagai sarana komunikasi mutakhir. Perkembangan yang begitu pesat ini membuat para ahli menyebutnya sebagai suatu revolusi.
Setiap kemajuan utama dalam teknologi komunikasi yang besar telah mempengaruhi kebudayaan, seperti mesin cetak yang telah mengubah budaya Eropa Barat. Kini kendati masih menjadi perdebatan para ahli, televisi dan komputer mempunyai dampak yang sama seperti keajaiban Gutenberg. Munculnya majalah, surat kabar, film, radio, televisi dan internet telah menciptakan budaya berbeda.[1] Hal tersebut juga berdampak kehidupan masyarakat Indonesia yang mengalami pergeseran budaya arif lokal akibat kemajuan teknologi komunikasi tersebut, sehingga berdampak positif dan negatif  bagi sosial masyarakat.
Kemajuan  teknologi komunikasi ini pada dasarnya sangat berpengaruh positif, namun disisi lain ada pula dampak negatif yang perlu di waspadai dari pekembangan tersebut.  Perubahan yang bernuansa positif, seperti: orang yang dulunya tidak tahu tentang sesuatu, sekarang menjadi tahu; orang yang dulunya fanatisme buta, sekarang menjadi toleran. Sedangkan, perubahan yang bernuansa negative seperti: orang yang dulu sangat agamis, sekarang lebih sekuler; orang yang berjiwa gotong royong sekarang menjadi sangat individualis; dan seterusnya.[2]
Menurut Tehranian (1982), dalam 25 tahun terakhir ada tiga kekuatan, yaitu kekuatan teknologis, sosio-ekonomi, dan politik utama yang telah mengubah struktur sistem internasional ketingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistik pun harus mempertimbangkannya, yaitu sebagai berikut :[3]
1.      Eksplosi teknologis yang bergerak cepat dilapangan komunikasi, dimana revolusi dalam bidang satelit komunikasi dan teknik mikroprosessor mencerminkan dua ilustrasi yadeng paling dramatis,yang mempunyai komunikasi dunia yang universal dan disesuaikan dengan keperluanpribadi atau personalized.(Dordick et.al.,1981).
2.      Di pihak lain, perangkat kekuatan kedua telah dibentuk oleh dorongan demokratisasi dari suatu proses revolusioner sedunia yang bermula dari dikenalkannya media massa (sejak ditemukannya percetakandan seterusnya).
3.      Sementara media telah berfungsi sebagai saluran bagi berlangsungnya konflik ideologis sekaligus pembangkit konsensus sedunia, krisis dimensi sedunia juga telah menyumbang bagi tumbuhnya suatu “suku baru” (new tribe) warga negara dan organisasi dunia yang melintasi batas-batas dan kesetiaan nasional.
Jussawalla (1982) dalam analisisnya mengenai aspek ekonomis dari perkembangan teknologi komunikasi diabad ini, menilai bahwa masyarakat modern dewasa ini sedang menempuh periode yang paling mengasyikkan (exciting) dalam sejarah kehidupannya karena mengalami perubahan teknologi yang besar dan cepat, yang memberikan komunikasi secara seketika (instant).[4]
Oleh karena itu,”Di masa depan akses yang merata kepada informasi merupakan masalah yang sama bermaknanya dengan pemerataan pendapatan yang merata untuk masa kini”, ujar Jussawalla.[5]
Untuk sampai kepada perkembangan komunikasi seperti saat ini, riwayatnya cukup panjang,  Bell (1979) menyederhanakan riwayat tersebut dengan menyebutkan empat revolusi yang terjadi dalam hal manusia berhubungan satu sama lainnya. Keempat revolusi dalam bidang komunikasi tersebut, menurut Bell adalah:[6]
1.      Dalam hal berbicara
2.      Ditemukannya tulisan
3.      Penemuan percetakan
4.      Dalam hal hubungan jarak jauh (telekomunikasi)
Kemampuan manusia dalam berkomunikasi  antara seseorang dengan orang lain,merupakan suatu komponen yang harus ada dalam kelengkapan atribut-atribut yang memungkinkan kelompok-kelompok manusia bisa bekerja sama dan survive, serta berkembang.[7]
Parker (1973) mengutip seorang ahli komunikasi, innis, yang menyatakan kemampuan menulis inilah yang memungkinkan terpliharanya struktur sosial diwilayah-wilayah kecil di Mesir Kuno pada zaman tersebut.[8]
Percetakan, kemudian meningkatkan cara-cara dan kemudahan manusia untuk saling bergubungan dan menyampaikan sesuatu. Potensi yang dimiliki percetakan inilah menurut analisa Bell (1979) yang memungkinkan terjalinnya masyarakat industrial.[9]
Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.[10]
Selanjutnya, perkembangan komunikasi tiba pada tahap yang sekarang, dengan ditemukannya berbagai sarana yang memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh faktor-faktor jarak, kecepatan bahkan waktu. Kemajuan teknologi yang kita alami dewasa ini sering kali disebut juga sebagai masa teknologi elektronik.
Penemuan-penemuan itu, oleh Goldhamer (1971) disebut sebagai basis teknologi yang menyebabkan berkembangbiaknya kemajuan teknologi komunikasi hingga terciptanya berbagai sarana dengan kemampuan yang cukup menakjubkan. Adapun basis teknologi yang dimaksud itu adalah penemuan transistor, printed circuit, intergrated circuit, dan komputer. Selanjutnya muncul apa yang disebut sebagai information utility yang merupakan gabungan antara media penyimpan, penelusur dan pentransmit informasi.
  1. KARAKTERISTIK TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi sekarang ini adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih l;angsung mengendalikanpesan-pesan yang ditransmisikan.Kini penerima komunikasi lebih dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti memperoleh informasi  tentang apa yang diinginkan, serta kapan pun memerlukannya.
Bell (1979) menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi.[11]
1.      Jaringan pengolahan data yang memungkinkan orang belanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer dirumah masing-masing. Pesanan akan dikirimnlangsung kerumah pemesanoleh toko belanja.
2.      Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakaiannya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetaknya dalam sekejap mata.
3.      Sistemteleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial,iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk, lewat layar televisi dirumah masing-masing.
4.      Sistem faksimile, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.
5.      Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.
Di negara-negara maju, sistem komunikasi dengan teknologi tersebut telah menjadi kenyataan. Sementara itu sebagian juga telah masuk dan di gunakan di negara-negara sedang berkembang. Bahkan beberapa di antaranya sudah dengan mudah kita temukan di Indonesia dengan penggunaan sehari-hari, seperti komputer, telecopy, videocassette, fasilitas telekonferensi, satelit.
Kemajuan teknologi komunikasi ini, menurut Ploman (1981) ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini.[12]
1.      Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
2.      Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini.
3.      Kecendrung ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
Melihat karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi yang sedang dikembangkan tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologikomunikasi sehingga penerapannya pu akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.[13]
Implikasi kemajuan teknologi komunikasi bagi lapangan ekonomi telah terlihat dengan berkembangnya bidang usaha di bidang teknologi informasi. Menurut data yang dikutip Ploman (1981), 46% dan GNP, dan lebihg dari , 46% dan GNP, dan lebihg dari 50% tenaga kerja Amerika Serikat bergerak di lapangan aktivitas informasi.[14]
Bagi lapangan pendidikan, kemajuan teknologi komunikasi telah membukakan kesempatan yang amat luas bagi anggota masyarakat untuk memperoleh peluang meningkatkan pengetahuan masing-masing. Teknologi komunikasi memungkinkan orang belajar tanpa terikat oleh jarak dan waktu seperti yang dikenal sistem belajar jarakjauh (distance learning).[15]
Untuk bidang politik, kemudahan pelayanan dan jangkauan komunikasi yang dimungkinkan oleh sarana teknologi komunikasi, telah terbukti sebagai sarana ampuh untuk memelihara dan mempertahankan integritas, serta aktifitas pertahanan dan keamanan suatu bangsa.[16]
  1. KESIMPULAN
Perkembangan Teknologi Komunikasi yang begitu pesat akhir-akhir ini telah menjadi revolusi dalam dunia komunikasi, dimana kehadirannya mampu mendatangkan berbagai kemudahan bagi manusia dalam berbagai hal; pencarian informasi dengan cepat, komunikasi jarak jauh, pengiriman pesan, dan lain sebagainya yang dahulu sangat sulit dilakukan kini dapat dilakukan dengan begitu mudah sehingga jarak, tempat dan waktu bukan lagi hambatan.
Perkembangan yang terjadi dipengaruhi oleh aspek lain yaitu, sosial, ekonomi, dan politik yang akan berdampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat. Tentnunya hai ini perlu diwaspadai agar masyarakat lebih peka terhadap kemajuan teknologi, jangan mengindarinya melainkan menghadapinya dan membuat teknologi menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
Impikasi dari perkembangan teknologi komunikasi ini telah kita rasakan dalam berbagai kehidupan diantaranya pendidikan, ekonomi, politik,. Dalam bidang pendidikan misalnya; kita sekarang belajar sudah tidak lagi sulit dalam pencari informasi tentang mata pelajaran yang dicari. Dalam bidang ekonomi telah begitu banyak membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyaraka; dan dalam sidang politik mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan pemerintah. Wallahu’alam
  1. REFERENSI
ð  Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007.
ð  http://zamrishabib.wordpress.com/?s=makna+perkembangan+teknologi
ð  Saefullah, Ujang, Kapita Selekta Komunikasi, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007.
ð  Zulkarimein Nasution, Perkembangan teknologi komunikasi, Jakarta. Universitas Terbuka


[1]. Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal 214.
[2]. Saefullah, Ujang, Kapita Selekta Komunikasi, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal 28.
[3]. Zulkarimein Nasution, Perkembangan teknologi komunikasi, Jakarta. Universitas Terbuka, hal. 1.12-1.13
[4]. op.cit, hal 1.13.
[5]. ibid
[6]. op. Cit, hal 1.15
[7]. Zulkarimein Nasution, loc. cit, hal 1.15
[8]ibid
[9]. ibid
[10]. http://zamrishabib.wordpress.com/?s=makna+perkembangan+teknologi
[11]. Zulkarimein Nasution, loc. cit, hal 1.17

[12] . ibid
[13]. Zulkarimein Nasution, loc.cit, hal. 1.18
[14]. ibid
[15]. ibid
[16]. ibid