My Favorite

  • Cerpen
  • Iseng-iseng
  • Makalah

Jumat, 20 Mei 2011

Pengembangan Kepribadian

BAB III
EFEKTIVITAS PRIBADI

A.    PENGERTIAN EFEKTIVITAS PRIBADI

B.     PENGENALAN DIRI
            Cara untuk mengetahui apakah diri sendiri sudah mencapai perkembangan pribadi secara optimal, atau mencapai kematangan pribadi serta sikap yang dibutuhkan untuk menjalankan peran sendiri, adalah dengan “mengenal diri sendiri”. Mengenal diri maksudnya adalah memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat dengan menyadari segi keunggulan yang dimiliki maupun segi kekurangan yang ada pada diri. Dengan pengenalan diri yang tepat maka diharapkan memperoleh “konsep diri” yang lebih tepat, sehingga diharapkan dapat berupaya untuk mengembangkan segi positif dan meniadakan atau mengatasi segi negative yang dimiliki, serta mampu memupuk sikap positif sesuai kebutuhan yang ada.
            Pengembangan pribadi yang dilakukan hendaknya :
1.      Sejalan dengan penyesuaian terhadap lingkungan social, hal tersebut dapat membangkitkan rasa puas, karena lingkungan dapat menerima dengan baik
2.      Disertai dengan kemampuan berkomunikasi yang baik
3.      Didukung oleh adanya keserasian antara perkembangan diri dengan pengertian diri, agar dapat menimbulkan perasaan puas.
            Untuk mengenal diri secara lebih tepat, perlu diperhatikan cara untuk mengenal diri, antara lain dapat diperoleh dari Johari Window Theory.
C.    TEORI JENDELA JOHARI
            Satu model untuk kesadaran diri yang dipergunakan secara luas adalah Jendela Johari, yang dikembangkan oleh dua orang ahli psikologi bernama :
1.      Harry Ingham
2.      Joseph Luft
            Suatu kombinasi dari dua dimensi dalam teori Johari window mengungkapkan 4 bidang pengetahuan tentang diri sendiri. Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki empat daerah pengenalan diri, yaitu :
1.      Daerah terbuka (panggung) atau diri sendiri yang dikenal umum adalah merupakan bagian dari perilaku seseorang yang diketahui baik oleh orang itu sendiri maupun oleh orang lain mengenai dengan siapa dia bergaul.
2.      Daerah buta (mengenal diri) adalah merupakan bagian yang mengandung segi perilaku dan gaya orang yang bersangkutan yang diketahui oleh orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak tahu akan hal tersebut. Contohnya, seseorang mungkin mempunyai perangai yang dianggap oleh orang lain sebagai perangai yang tidak umum, aneh, menjengkelkan atau menyenangkan, akan tetapi dirinya sendiri tidak menyadarinya.
3.      Daerah tertutup (tersembunyi) merupakan daerah yang menyangkut tentang apa yang diketahui oleh diri sendiri tapi tidak diungkapkan kepada orang lain. Jadi dalam bidang ini merupakan sesuatu yang bersifat rahasia.
4.      Daerah gelap merupakan daerah yang tidak dapat dimasuki atau diketahui, baik oleh orang itu sendiri maupun oleh orang lain.


            Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa pengenalan diri akan lebih baik apabila :
1.      Daerah terbuka dan tertutup dapat diusahakan pengenalannya secara introspeksi
2.      Daerah buta dan daerah gelap diusahakan untuk diperkecil/dipersempit dengan cara :
·         Mengadakan umpan balik
·         Melalui pemeriksaan psikologis, yang akhirnya dihadapkan pada situasi pilihan.

D.    KUBUS EFEKTIVITAS PRIBADI TIGA DIMENSI
Walaupun dapat diasumsikan bahwa suatu daerah panggung yang luas dengan bidang buta dan tertutup yang kecil akan baik dan akan memperbesar efektivitas pribadi, hal tersebut tidak selalu demikian. Seseorang dengan pemilikan daerah panggung yang luas masih bisa tidak efektif karena daerah panggung luas bukan satu-satunya factor penentu dalam efektivitas.
Tabel
Berbagai kombinasi kubus aktifitas pribadi
Panggung
Bidang Buta
Bidang tertutup
Efektivitas
Jenis Orang

-          Luas
-          Luas
-          Kecil
-          kecil

-          tinggi
-          Rendah
-          Tinggi
-          Rendah
-          Percaya kepada diri sendiri
-          Tidak perspektif
-          Perspektif
-          Terlalu hati-hati


-          Luas
-          Luas
-          Kecil
-          Kecil
-          Tinggi
-          Rendah
-          Tinggi
-          Rendah
-          Pendengar baik
-          Suka berahasia
-          Terus terang
-          Egosentris
-          Kecil
-          Kecil
-          Luas
-          Luas


-          Tinggi
-          Rendah
-          Tinggi
-          Rendah
-          Beroreintasikan tugas
-          Tertutup
-          Dangkal
-          Terbuka
Keterangan :   
1.      Percaya kepada diri sendiri
Seseorang dengan bidang buta yang luas dan efektivitas yang tinggi mungkin mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri dan tidak menyadari keterbatasannya. Walaupun efektivitas akan membantu mengatasi keadaan, hal itu akan tetap terbatas karena dia tidak menyadari tentang keterbatasa dan kekuatannya.
2.      Tidak perspektif
Orang yang dengan bidang buta yang luas dan Befektivitas yang rendah, maka dia tidak akan respek terhadap petunjuk non-lisan yang diisyaratkan orang terhadap peilakunya.
3.      Perspektif
Orang yang dengan bidang buta yang kecil dan efektivitas yang tinggi sangat respek terhadap petunjuk lisan dan non-lisan. Kepekaan ini membantu untuk menangkap petunjuk dengan cepat dan dapat menggunakannya untuk mengubah strategi interaksinya.
4.      Terlalu hati-hati
Seseorang dengan bidang buta yang kecil dan efektivitas yang rendah sangat memperhatikan kelemahannya daripada memusatkan perhatian pada kekuatannya. Seseorang yang terlalu berhati-hati akan sukar untuk mengambil inisiatif dan resiko, karena keterbatasannya kelihatan lebih besar daripada kekuatannya, dan keterbatasannya itu bisa melumpuhkannya.
5.      Pendengar yang baik
Seseorang dengan bidang tertutup yang luas dan efektivitas yang tinggi, bisa saja menjadi pendengar yang baik. Dia dapat memberikan pendapatnya sendiri atau mendengarkan pendapat orang lain, dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya sendiri, dia mungkin saja tidak memberikan pendapatnya sendiri sekalipun jika pendapat itu agak lain dari pendapat orang lain.
6.      Suka berahasia
Seseorang dengan bidang tertutup yang luas dan efektivitas yang rendah, bisa saja dia tipe orang yang suka menyimpan rahasia. Orang lain mungkin akan bertanya criteria apa yang di gunakan untuk menilai mereka atau apa yang diharapkan dari mereka.
7.      Terus terang
Seseorang dengan bidang tertutup yang kecil dengan efektivitas yang tinggi, dikategorikan sebagai orang suka berterus terang. Ia memberikan umpan balik dan menyatakan pendapatnya serta pendiriannya tanpa halangan.
8.      Egosentris
Seseorag dengan bidang tertutup yang kecil tetapi dengan efektivitas yang rendah cenderung untuk berbicara berlebihan tentang dirinya sendiri, prestasi, bakat, pengalaman, atau bahkan kehidupan pribadinya. Sehingga dia tidak memperhatikan orang lain dan kebutuhan mereka.
9.      Berorientasi tugas
Seseorang dengan bidang panggung yang kecil dengan cara yang terbatas dapat sangat efektif. Orang seperti ini tidak berhubungan dengan orang lain pada tingkat pribadi atau social, tetapi lebih memperhatikan pelaksanaan tugas dan membatasi komunikasi, pergaulannya dengan orang lain hanya pada tugas yang bersangkutan.
10.  Tertutup
Seseorang dengan bidang panggung yang kecil dan efektivitas yang rendah biasanya adalah orang yang tertutup, tidak memberikan kesan pada orang lain dan tidak menggunakan umpan balik yang diterimanya.
11.  Dangkal
Seseorang dengan bidang panggung yang luas dengan efektivitas yang rendah, maka dia tidak akan menggunakan keterbukaannya secara baik terhadap orang lain. Ia mungkin bergaul dengan orang lain, memberikan pendapatnya dan mendengarkan orang lain, tetapi tindakan ini biasanya bersifat dangkal.
12.  Terbuka
Seseorang dengan panggung yang kuat dan efektivitas yang tinggi dikategorikan sebagai orang yang bersifat terbuka. Pendapatnya diberikan secara bebas dan dimengerti dengan baik.

E.     PENGEMBANGAN EFEKTIVITAS PRIBADI MENUJU PRODUKTIVITAS KERJA
            Efektivitas pribadi harus dilihat melalui tiga dimensi. Ketiga dimensi tersebut sangat berarti dalam hubungan antar pribadi. Dan ketiga dimensi ini tidak berfungsi secara terpisah, karena masing-masing saling beirinteraksi dengan yang lain. Untuk meningkatkan efktivitas, perlu mengerjakan kombinasi dari ketiganya, yaitu :
1.      Keterbukaan
            Sejauh mana orang memberikan ide, mengutarakan perasaan, pengalaman, kesan, persepsi, dan berbagai data pribadi lainnya kepada orang lain. Keterbukaan adalah sifat yang penting dan sangat menambah efketivitas seseorang, tetapi keterbukaan sering disalahartikan sebagai sekedar membagi semuanya dengan orang lain.


2.      Daya tanggap
            Kemampuan untuk menangkap isyarat lisan dan non-lisan dari orang lain menunjukkan adanya daya tanggap. Keterbukan dan daya tanggap saling memperkuat, jika digunakan secara efektif dapat meningkatkan efketivitas pribadi. Daya tanggap yang efektif dapat ditingkatkan dengan cara mencek dari orang lain tentang reaksi mereka terhadap apa yang telah dikatakan. Jika seseorang tidak berbuat demikian (tidak terbuka), ia dapat menjadi terlalu prihatin tentang isyarat yang ia terima.
3.      Komunikasi
            Suatu komunikasi yang efektif, membantu menumbuhkembangkan kepercayaan dan hubungan antar pribadi yang lebih baik antara sumber dan sasaran. Seseorang yang efektif, dapat menyampaikan pesan kepada orang lain dengan sedikit kemungkinan terjadi salah pengertian. Apabila kesenjangan antara apa yang dikomunikasikan oleh seseorang dengan apa yang ditangkap oleh orang yang menerimanya cukup besar, maka efektivitas orang yang mengirim komunikasi itu terhitung rendah.
            Dengan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan daya serap maupun daya tanggap, seseorang akan dapat memandang jauh, yang berarti bahwa ia akan berupaya agar mencapai optimalisasi bahkan selalu berupaya untuk memperbaiki performance.

            Dengan demikian yang terpenting disini adalah, bahwa seseorang perlu memiliki sikap mental produktif, yaitu suatu sikap atau perilaku produktif, yang selalu mencari dan melaksanakan perbaikan cara kerja, menuju hari esok yang lebih baik dari hari ini.
            Produktivitas dapat dilihat sebagai suatu sikapmental, yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang mementingkan upaya secara terus-menerus untuk menerapkan teori dan metode bari serta kepercayaan teguh dalam hal menuju kemajuan.
            Produktivitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai factor, baik yang berhubungan dengan orang itu sendiri, maupun factor diluar dirinya, seperti :
1.      Pendidikan
2.      Keterampilan
3.      Disiplin
4.      Sikap dan etika kerja
5.      Motivasi
6.      Gizi dan kesehatan
7.      Tingkat penghasilan
8.      Lingkungan
9.       
10.  Iklim
11.  Hubungan kerja
12.  Tehnologi
13.  Manajemen
14.  Kesempatan prestasi dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar