My Favorite

  • Cerpen
  • Iseng-iseng
  • Makalah

Sabtu, 05 Februari 2011

Endless Love

Endless Love...

Inti cerita
Cinta yang tulus akan melahirkan sebuah keikhlasan dalam menghadapi setiap tantangan yang ada, walaupun pada akhirnya akan mendatang sebuah kepedihan yang tak terkira..

Sinopsis
Kisah roman-tragedi tentang kesetiaan seorang pemuda yang sangat mencintai kekasihnya. Dia rela melakukan apapun demi gadis pujaan hatinya. Obsesinya untuk selalu memenuhi keinginan kekasihnya di uji, sang gadis meminta dia untuk tidak melakukan contact dengannya selama 1x 24 jam, sesuatu yang menurutnya di luar dari kebiasaan gadis pujaan hatinya. Cerita kemudian berkembang setelah dia datang ke rumah kekasihnya untuk melepas rindu, yang pada akhirnya dia dipaksa untuk menerima kenyataan bahwa gadis yang sangat dicintainya telah tiada dengan meninggalkan sebuah pesan yang membuatnya sangat terharu dan tersayat pilu.

SCENE 1
Memperlihatkan suasana taman kota di pagi hari, tampak dua sejoli sedang bercengkrama di bangku taman, wajah si pemuda (sebut saja Adrian) kelihatan tegang, sedangkan si gadis (sebut saja Arini) berusaha untuk membujuknya. Akhirnya keduanya pergi meninggalkan taman. Scene berakhir.

SCENE 2
Adrian sedang mondar-mandir, dia kelihatan sedang memikirkan sesuatu yang sedang mengganjal dalam hatinya, terlihat jelas dalam gurat-gurat wajahnya penuh dengan kecemasan dan tanda tanya. Adrian menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Scene berakhir

SCENE 3
Adrian menuju ke rumah Arini dengan membawa seikat bunga mawar putih di tangannya, sesampainya disana terlihat banyak orang yang berkumpul dengan menggunakan pakaian serba hitam, suatu pertanda kedukaan. Adrian terlihat cemas, dia pun bergegas menuju ke ruang tamu rumah tersebut, disana dia mendapati Arini terbujur kaku, di sampingnya ada sepucuk surat atas namanya. Adrian hanya bisa menatap jenazah Arini dengan sedih, air matanya keluar tanpa bisa di bendung lagi. Scene berakhir

SCENE 4
Adrian menyusuri jalanan dengan kesedihan yang mendalam penuh penyesalan karena tidak berada di dekat Arini di saat-saat akhir hidupnya.

KARAKTER
  1.  Adrian : Pemuda tampan, lembut, pengertian
  2.   Arini    : Gadis cantik, anggun, punya penyakit Leukimia
  3.  Galang : Kakak Arini, sabar, pengertian
  4. Figuran : Para pelayat



SCENARIO

Scene 1. INT_Taman_Pagi
Tampak Adrian dan Arini sedang ngobrol, wajah Adrian kelihatan tegang.
ADRIAN :
“Apa alasanmu memintaku untuk tidak menghubungimu? Apa aku telah menyakitimu tanpa aku sadari?” dengan wajah penuh tanda Tanya. Cut.
Gambar beralih pada Arini yang tengah menarik nafas mendengar pertanyaan kekasihnya.
ARINI :
“Sama sekali tidak sayang, kamu tidak punya salah apa-apa, lagi pula Ini hanya untuk 1 hari saja, aku janji setelah ini aku tak akan meminta hal yang aneh-aneh lagi” Arini berusaha membujuk Adrian. Cut
ADRIAN : (wajahnya memelas)
“Selama ini aku tak pernah keberatan dengan semua permintaanmu, tapi untuk yang satu ini, aku benar-benar tidak bisa melakukannya, ini terlalu berat untukku.”
ARINI : (berusaha membujuk)
“sayang, aku janji ini, kalau kamu bisa menjalani permintaanku ini maka aku akan mencintaimu sampai akhir hidupku. Anggap saja ini hanya sebagai penyegar dalam hubungan kita.”
ADRIAN :
“Baiklah kalau memang itu keinginanmu, aku akan memenuhinya, tapi berjanjilah, ini adalah permintaan ‘aneh-mu’ yang terakhir. Kamu boleh minta apa saja tapi jangan pernah memintaku untuk tidak menghubungimu lagi, karena hal ini benar-benar menyiksaku.” Ucapnya dengan menggenggam erat tangan Arini. 
ARINI :
“Terima kasih atas pengertianmu, kamu baik sekali. Aku benar-benar bangga padamu”
Keduanya pun beranjak pergi meninggalkan taman, mereka berjalan dengan bergandengan tangan

Scene 2. INT_Rumah Adrian_Malam
Tampak Adrian sedang mondar-mandir di ruang tamu rumahnya. Dia kelihatan cemas dengan sesekali menarik nafas dan menutup wajah dengan tangannya. Adrian duduk di sofa sambil termangu. Muncul background suara Adrian.
“Ya Tuhan, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa perasaanku jadi was-was seperti ini, apa Arini baik-baik saja? Aku benar-benar merindukannya. Tuhan lindungilah dia, semoga tidak terjadi sesuatu padanya.”

Scene 3. INT_Rumah Arini_Siang
Adrian menuju kerumah Arini dengan seikat bunga mawar putih, dia terhenyak sesampainya di depan rumah. Banyak orang sedang berkumpul disana, semua memakai pakaian serba hitam, aroma kedukaan menyelimuti rumah Arini. Adrian ragu untuk memasuki rumah itu.
Dari dalam rumah Galang melihat ada Adrian diluar, dia pun beranjak dan menghampiri Adrian yang terlihat bingung.
GALANG : (menghampiri Adrian dan membawanya masuk)
“Adrian… kenapa berdiri disini? Ayo masuk, Arini sudah menunggumu dari tadi”
ADRIAN : (penuh tanda Tanya)
“Ya kak, aku juga sudah sangat merindukannya”
GALANG : (berbicara dengan pelan)
“Kamu yang sabar ya Adrian, biar bagaimanapun Arini sangat mencintaimu”
ADRIAN : (tertegun melihat jenazah di hadapannya)
“Ya Tuhan jadi ini adalah jawaban atas kegelisahanku tadi malam? Arini, apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu membohongiku, kita sudah berjanji akan bertemu  hari ini setelah aku melewati ujian darimu, tapi kenapa kenyataan pahit ini yang harus aku dapatkan?”
GALANG : (menghibur Adrian)
“Va, mungkin Arini tidak pernah cerita padamu, kalau sebenarnya dia terkena Leukimia, dan dia hanya punya waktu 1x24 jam untuk bertahan hidup, tapi yang perlu kamu ingat bahwa dia sangat mencintaimu. Ini ada titipan dari Arini”
ADRIAN : (menerima surat dari tangan Galang)
Dalam diam Adrian membaca surat dari Arini dengan meneteskan air mata. Cut
Gambar beralih pada kertas dan disertai dengan background suara Arini.
“Maaf … karena aku selalu membuatmu mengalah dalam segala hal
Maaf … Atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf … karena aku telah membuatmu masuk dalam kehidupanku
Maaf … karena aku harus pergi meninggalkanmu…
Terima kasih … karena kamu telah membuat hari-hari ku indah
Terima kasih … karena kamu telah membuat aku memiliki semangat untuk hidup
Terima masih … karena kamu selalu menganggap aku segalanya
Terima kasih … karena kamu telah luar biasa sabar dalam menghadapiku
Terima kasih … karena kamu telah memberi kebahagiaan dalam hidupku
Terima kasih … karena selama ini kamu telah menjadi pelita dalam hatiku…”
Aku mencintaimu sampai akhir hidupku, belajarlah untuk hidup tanpa aku…
Love you…

Scene 4. INT_Jalanan_Malam
Adrian berjalan menyusuri jalan dengan disertai backround suara Adrian…
Courtly love would give birth to a sincerity in the face of every challenge there is
Although in the end will come an infinite pain ..
Cinta yang tulus akan melahirkan sebuah keikhlasan dalam menghadapi setiap tantangan yang ada, walaupun pada akhirnya akan mendatang sebuah kepedihan yang tak terkira..